Sabtu, 25 Juni 2011

Gejala-gejala depresi atau stres

Dokter Suryo Dharmono, Sp.KJ (K), psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menuturkan, masyarakat awam sering salah paham mengenai depresi. Banyak yang menganggap depresi sebagai kesedihan biasa yang lumrah, bukan sebuah gangguan jiwa yang perlu mendapat perhatian khusus. Padahal, jika dibiarkan dan tidak segera diatasi, depresi bisa menjadi pemicu dari gangguan kesehatan mental atau kesehatan fisik lainnya.

Depresi adalah gangguan suasana hati ( mood ), kondisi emosional yang berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental ( berpikir, berperasaan dan berperilaku ) seseorang.

Kenali 10 gejala depresi :
1. Mengalami sulit berkonsentrasi atau menjadi pelupa.
2. Kehilangan semangat untuk melakukan hobi/pekerjaan/aktivitas sehari-hari.
3. Gangguan tidur atau sering terbangun di tengah malam.
4. Murung dan mudah marah

5. Kehilangan selera makan atau ingin ngemil terus.
6. Capek berkepanjangan.
7. Merasa putus asa atau sulit untuk melupakan permasalahan yang sulit dihadapi.
8. Merasa tidak berharga atau sangat bersalah.
9. Sedih berkepanjangan atau merasa pikirannya kosong.
10. Pesimis terhadap masa depan.

Depresi dianggap ringan jika gejala yang sering muncul hanya satu. Jika ada paling tidak lima gejala yang sering muncul, depresi bisa dikategorikan depresi berat. Dalam kehidupan sehari-hari kita sebut dengan stres ringan dan berat.

Berdasarkan hasil survei di Medan, Bandung, Semarang, Jakarta dan Surabaya dapat disimpulkan beberapa sumber depresi yang paling banyak, yaitu :
1. Beban ekonomi.
2. Kemacetan jalan raya.
3. Beban ditempat kerja/sekolah semakin tinggi.
4. Permasalahan dengan relasi/teman kerja.
5. Kehilangan orang yang dicintainya.
6. Keharmonisan keluarga semakin berkurang.
7. Mempunyai penyakit yang sudah beberapa kali diobati tapi tidak kunjung sembuh.

Beberapa tips mencegah timbulnya depresi :
1. Lakukan beberapa nasihat kebajikan, tips dan aneka saran dalam menghadapi sebuah masalah.
2. Selalu positive thinking. Jangan menganggap masalah itu menjadi beban, tapi anggaplah sebagai tantangan untuk lebih kreatif.
3. Untuk masalah ekonomi, solusi bisa dari siapa saja. Dari perencanaan keuangan, psikolog, psikiater, cendekiawan atau bahkan teman untuk curhat.
4. Bedakan mana yang bisa kita ubah atau tidak. Jika kita tidak dapat mengubahnya, kita harus bisa menerima apa adanya , seperti kehilangan seseorang yang dicintai, masalah dengan relasi kerja atau menderita penyakit kronis yang tidak bisa sembuh.
5. Ubah cara pandang kita terhadap sebuah masalah atau musibah. Karena kita tidak dapat mengubah sebuah masalah itu untuk tidak muncul atau musibah itu tidak terjadi pada kita.
6. Koreksi diri. Tanpa kita sadari, mungkin depresi itu muncul karena kesalahan kita sendiri. Misalnya, terlalu perfeksionis atau terlalu menuntut orang lain untuk berperilaku sesuai keinginan kita.
7. Jika semua cara telah dicoba tapi masih saja tidak berhasil, saatnya kita mencoba sesuatu yang benar-benar baru dalam hidup kita.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

aku Dewi Zhip.
Aku tergolong depresi enggak?
-____-!!